Tuesday, June 7, 2016

Selfie Ria, Bisa Mengganggu Kejiwaan

Selfie Ria, Bisa Mengganggu Kejiwaan
foto selfie exstrim | SEPUTAR KESEHATAN


Satu lagi, gaya hidup yang lebih banyak mewarnai perilaku orang-orang jaman sekarang yang semakin ngetrend, yaitu selfie. Selfie, adalah cara memotret dirinya sendiri dengan berbagai gaya untuk di pos ke berbagai sosial media tertentu. Cara ini semakin menjadi kebiasaan yang menjadi-jadi bahkan hingga kencaduan.

Ironisnya, kebiasaan ini bukan cuma menargetkan ke ABG saja bahkan melainkan anak-anak dan yang terparahnya juga sampai mengarah kedewasa dan tua sekalipun. Dan yang lebih tragisnya lagi, mereka tidak melihat kapan, dimana dan  bagaimana gayanya. Mungkin selfie ditempat pariwisata udah biasa, tapi ada juga yang diluar kewajaran yaitu selfie-selfie ditempat ekstrim. Maka dari itu tidaklah heran orang-orang yang selfie bisa saja terenggut nyawanya.

Ada apa dengan kejiwaan mereka? Normalkah orang-orang yang melakukan selfie ini? pada arikel Seputar penyakit ini akan dibahas oleh ahli-ahli profesional pada kesempatan yang sama. Itulah mengapa artikel ini dibahas diblog SEPUTAR KESEHATAN karena kebiasaan ini sangat amat berbahaya.

Selfie? Apa yang ada dipikiran kita tentang selfie? Pasti senang? Riang? Gembira bukan? Tapi pernahkah kita tahu kalau sebenarnya selfie itu dapat mengganggu kejiwaan? kenapa? mengapa? itulah mari kita cari tahu bersama-sama. cekidot

Berikut adalah bahaya selfie yang mengganggu kejiwaan:

Narsis 
Seperti halnya yg dialami satu orang pemuda bernama Kurt Coleman dari Australia. Nyaris tiap-tiap hri dirinya lewatkan bersama berfoto selfie, yg setelah itu dirinya upload ke beraneka akun jejaring sosial miliknya, seperti Instagram & Fb.

Tidak lupa dalam tiap-tiap fotonya, Kurt senantiasa memuji ia sendiri. "I'm in love with this poto of me, SimplyAmazing," tulisnya terhadap salah satu poto di Instagram waktu berpose mengenakan jaket jeans atau "Aku kasep & saya mencintai diriku sendiri," tulisnya dalam peluang lain.

Adiksi atau kecanduan 
Dapat dibilang kasus yg dialami remaja asal Inggris bernama Danny Bowman terbilang langka. Pasalnya dia amat sangat terobsesi kepada poto selfie yg sempurna. Sampai kalau hasil jepretannya tidak memuaskan, Danny bakal frustrasi, tidak ingin ke luar hunian & menolak makan.

Bahkan sebuah waktu remaja berumur 19 thn itu sempat cobalah bunuh diri dgn overdosis obat.

Histrionik 
Bisa Jadi belum tidak sedikit yg sempat mendengar istilah histrionik ini. Ini sebenarnya ialah hambatan kepribadian dimana penderitanya mau jadi pusat perhatian. Sebahagian gede penggila selfie tidak jarang diidentikkan dgn keadaan ini, pasti saja disamping narsis.

Seperti halnya yg berlangsung kepada perempuan bernama Triana Lavey dari Los Angeles. Yg ada di pikirannya hanyalah dengan cara apa caranya tampak menawan waktu selfie. Dia juga mengaku menghabiskan duit sampai sejumlah Rupiah 174 juta cuma buat operasi plastik, di antaranya implan dagu & operasi hidung.

"Kini saya mempunyai wajah yg senantiasa saya idamkan. Saya seperti diriku dgn version photoshop," ucap perempuan punya rambut brunette itu bersama bangga.

Body Dismorphic Disorder (BDD) 
Dari hasil penelitian yg dilakukan oleh University of Strathclyde, Ohio University & University of Iowa ditemukan bahwa makin tidak sedikit perempuan lakukan selfie & mengunggahnya di fasilitas sosial, sehingga makin mereka merasa insecure atau tak nyaman bersama citra tubuhnya sendiri.

Lebih-lebih kalau aktivitas ini disambi dgn mengamati selfie teman-temannya. Lantaran ini bakal memicu si perempuan buat membanding-bandingkan tubuhnya dgn badan orang lain, & factor ini makin memicu mereka utk berpikir negatif mengenai penampilannya.

"Mereka yg tetap berumur jejaka kebanyakan membandingkan diri mereka bersama foto-foto orang lain di sarana sosial. Yg berbahaya, mereka terhadap hasilnya merasa bersalah apabila badan mereka tidak seperti yg mereka saksikan dari orang lain di fasilitas sosial," kata peneliti Petya Eckler.

Eksibisionis 
Eksibisionis atau kecenderungan buat memamerkan bidang badan tertentu terhadap orang lain dapat pula dipicu oleh rutinitas selfie. Seperti yg berlangsung kepada satu orang staf perempuan di parlemen Swiss yg kedapatan berpose bugil di gedung parlemen lantas mengunggahnya ke Twitter.

Sebenarnya selfie itu sii tidak berbahaya, kalau kita tidak berlebihan. Karena kita tau sendiri kan hal-hal yang berlebihan itu tidak naik? Kita akhiri dulu pembahasan di SEPUTAR KESEHATAN ini yah, sampai jumpa postingan selanjutnya. babay hehe


EmoticonEmoticon